Para petani cabai di Desa Kundisari menghadapi tantangan besar dengan maraknya penyakit patek yang menyerang tanaman mereka. Penyakit ini tidak hanya mengurangi hasil panen tetapi juga mengancam mata pencaharian para petani. Pada tanggal 26 Juli, anggota tim KKN Undip yaitu Alfiyodhiya Anelza Melayu melaksanakan program Monodisiplin mengenai penggunaan pestisida nabati untuk mengatasi hama patek. Bertempat di salah satu rumah dari Anggota Kelompok tani Desa Kundisari dengan audience para perwakilan GAPOKTAN Desa Kundisari. Penyuluhan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada petani tentang manfaat dan cara penggunaan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan, dengan memperkenalkan pestisida nabati berbahan dasar bawang putih, diharapkan petani dapat memanfaatkan bahan organik yang lebih ramah lingkungan. Pestisida nabati ini tidak hanya efektif mengatasi penyakit tetapi juga mendukung praktik pertanian organik yang lebih berkelanjutan. Penyuluhan terkait PGPR (Plant Growth Promoting Ryzobacteria) juga dijelaskan kepada para Kelompok Tani di Desa Kundisari. PGPR merupakan kelompok bakteri menguntungkan yang agresif dalam melakukan kolonisasi rizofir yang sangat berguna bagi tanaman. PGPR berguna untuk mempercepat tumbuh kembang tanaman dan memperkuat akar tanaman pertanian.
pada 27 Juli Kegiatan ini dilanjut dengan demonstrasi pembuatan produk pestisida nabati, di mana peserta dapat langsung melihat bagaimana pembuatan produk tersebut. Selain itu, Demonstrasi terkait pembuatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang dapat meningkatkan kesehatan tanaman pertanian. Program ini diharapkan dapat memberikan solusi praktis dan berkelanjutan bagi masalah pertanian lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan praktis petani dan mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Diharapkan dengan program ini dapat menuntaskan masalah yang terjadi di Desa Kundisari ini dan membantu petani dalam kegiatan pertanian mereka
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook