Desa Kundisari, 29 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II tahun 2024 dari Universitas Diponegoro sedang menjalankan program inovatif dalam upaya meningkatkan gizi anak-anak di Desa Kundisari. Salah satu program unggulan mereka adalah produksi yoghurt, yang bertujuan untuk mencegah stunting pada anak-anak di desa tersebut.
Pelaksanaan program ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya presentase angka stunting di Indonesia, yang menurut data terbaru sebanyak 21,6% jumlah total balita. Menyadari ancaman stunting yang begitu kuat, pemerintah memberikan arahan kepada para mahasiswa untuk menyalurkan ilmu lewat program unggulan yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat di desa-desa tempat KKN akan diselenggarakan.
Berdasarkan fokus permasalahan tersebut, Aisyah Calisti Humairah, mahasiswa Undip yang melaksanakan KKN di Desa Kundisari, Temanggung, merancang program berupa perbaikan gizi untuk mencegah stunting terjadi pada anak lewat penyuluhan pembuatan yoghurt homemade sebagai solusi murah dan mudah diakses oleh masyarakat.
Yoghurt dipilih karena kandungan gizinya yang sangat tinggi, terutama protein, kalsium, dan probiotik, yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat baik bagi tubuh, terutama sistem pencernaan manusia. Saat dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, probiotik akan membantu manjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang berperan penting dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
Dengan mengonsumsi yoghurt secara rutin dengan porsi yang cukup, anak dapat terlindungi dari infeksi yang dapat menyerang pencernaan serta dapat meningkatkan produksi antibodi dan mencegah anak terserang penyakit. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, salah satu penyebab utama anak menjadi stunting adalah terjadinya infeksi jangka panjang pada anak yang menyebabkan anak terserang penyakit dan membuatnya gagal bertumbuh tepat waktu.
Di depan para kader stunting dan juga ibu-ibu Desa Kundisari, Aisyah mendemonstrasikan cara pembuatan yoghurt dan memaparkan keunggulan dari yoghurt dan efek mengonsumsinya secara rutin. Dengan demikian, mereka berharap bahwa produksi yoghurt ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Kundisari.
Para mahasiswa juga melibatkan kader kesehatan desa, Ibu Kalih, selaku bidan yang bertugas di Desa Kundisari dalam pemaparan materi dan demonstrasi pembuatan makanan bergizi bagi anak. Selain itu, para mahasiswa juga memberikan edukasi mengenai pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi seimbang dalam pertumbuhan anak.
Sambutan dari para kader stunting maupun ibu-ibu Desa Kundisari sangat positif. Banyak ibu yang tertarik untuk mempelajari cara pembuatan yoghurt dan mengapresiasi upaya mahasiswa KKN dalam membantu mengatasi masalah stunting di desa mereka.
Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di Desa Kundisari. Program ini diharapkan bisa menjadi model bagi desa-desa lain yang menghadapi permasalahan serupa.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook