Temanggung, 03 Agustus 2024 -- Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024 melaksanakan program edukasi dan pendampingan mengenai penggunaan pembayaran berbasis digital bagi pelaku UMKM di Desa Kundisari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 03 Agustus 2024.
Leni Dini Rahayu, selaku mahasiswa jurusan Akuntansi Perpajakan Universitas Diponegoro, merupakan pelaksana kegiatan yang sekaligus sebagai pemateri dan pendamping pembuatan QRIS menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital serta mengetahui pentingnya pembayaran berbasis digital untuk pelaku UMKM seiring dengan berkembangnya digital.
Di era digitalisasi ini penggunaan QR Code telah berkembang ke berbagai industri termasuk di pembayaran. QRIS adalah standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). QRIS menciptakan sistem pembayaran yang efektif, efisien, aman, dan handal serta bertitik pada aspek higienitas dalam bertransaksi. Selain itu QRIS sangat memudahkan transaksi bagi pihak merchant dan pengguna aplikasi pembayaran: just scan and pay ! Siapa saja yang memiliki ponsel dengan kamera dan konektivitas data, serta akun pembayaran elektronik dapat melakukan pembayaran melalui QRIS.
Keunggulan QRIS juga terletak pada tingkat keamanannya. QRIS dapat memastikan bahwa data sensitif pengguna aman selama proses transaksi berlangsung. Pengguna dapat melihat riwayat transaksi mereka melalui aplikasi perbankan atau dompet digital dalam hal ini dapat meningkatkan transparansi dan juga kepercayaan dalam menggunakan metode pembayaran ini.
Penggunaan QRIS tidak hanya dirasakan oleh konsumen saja, tetapi juga pelaku UMKM. UMKM yang menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran dapat meningkatkan jangkauan bisnis mereka lebih luas lagi.
Manfaat QRIS untuk penjual (merchant) antara lain penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun, terhindar dari uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian, transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat, terpisahnya uang untuk usaha dan personal. Sedangkan manfaat QRIS untuk pelanggan yaitu cepat dan kekinian serta tidak perlu repot lagi membawa uang tunai.
Pembayaran QRIS meliputi 3 jenis yaitu :
- Merchant Presented Mode (MPM) Statis
paling mudah dan cocok bagi usaha mikro dan kecil. Merchant cukup memajang satu sticker atau print-out QRIS dan gratis. Pengguna hanya melakukan scan, masukkan nominal, masukkan PIN dan klik bayar.
- Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis
sesuai untuk usaha menengah besar dengan volume transaksi tinggi. Merchant memasukkan nominal pembayaran terlebih dahulu lalu pelanggan melakukan scan QRIS yang tersedia.
- Customer Presented Mode (CPM)
cocok untuk usaha dengan kecepatan transaksi tinggi seperti transportasi, parkir, ritel modern. Pelanggan hanya perlu menunjukkan QRIS yang ditampilkan dari aplikasi pembayaran pelanggan untuk discan oleh merchant.
Kegiatan pembuatan QRIS dilakukan secara door-to-door. Edukasi dan pendampingan penggunaan QRIS yang dilaksanakan di rumah bapak Saefudin selaku pemilik UMKM Gerabah yang ada di Desa Kundisari mendapatkan respon yang baik dan antusias. Kegiatan dilakukan dengan memperkenalkan apa itu QRIS, mengapa harus menggunakan QRIS, tujuan dan manfaat dari QRIS, jenis metode pembayaran QRIS, serta tata cara untuk mendaftar menggunakan QRIS. Pemilik usaha sangat antusias atas pemberian edukasi yang dikemas dalam bentuk poster secara ringkas dan mudah dipahami.
Dengan adanya penyampaian program kerja dari kegiatan KKN Tim II UNDIP 2024 ini diharapkan UMKM Desa Kundisari dapat lebih berkembang dan bersaing dengan UMKM yang ada di desa lain atau wilayah lain.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook